Pemprov DKI Jakarta Resmikan Rute Transjabodetabek Blok M-Alam Sutera.
Senin 5 Mei 2025.
Jakarta-
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan rute Transjabodetabek Blok M – Alam Sutera (S61) pada Kamis (24/4/2025). Rute baru ini merupakan salah satu rute layanan Transjabodetabek yang menggunakan skema Public Service Obligation (PSO)/Subsidi dari Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta kepada PT Transportasi Jakarta yang beroperasi aktif mulai 24 April 2025 pada momen Hari Angkutan Umum Nasional.
Peluncuran rute Blok M–Alam Sutera sejalan dengan kesepakatan antara Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Banten mengenai implementasi layanan integrasi transportasi antar kota. Tujuannya adalah untuk menyediakan alternatif moda angkutan umum yang nyaman, aman, berkeselamatan dan ramah lingkungan bagi warga yang bekerja atau beraktivitas lintas kota.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan wilayah penyangga seperti Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Bodetabek), sehingga memberikan alternatif transportasi yang efisien bagi masyarakat Jabodetabek,” ungkap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Penyediaan Layanan Transjabodetabek menuju Blok M merupakan salah satu langkah dalam mendukung Blok M sebagai kawasan Sentra ASEAN yang turut menjadi salah satu rencana aksi dalam Quick Wins Program 100 Hari Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Transjabodetabek ini menjadi layanan transportasi publik pertama yang beroperasi dari Alam Sutera menuju wilayah Jakarta.
Rute Blok M – Alam Sutera membentang sepanjang 59,7 km dan memiliki waktu tempuh 130-180 menit untuk perjalan pulang-pergi. Rute ini juga akan terintegrasi dengan layanan Transjakarta Koridor 1 (Blok M – Kota) dengan berbagai titik pemberhentian strategis antara lain Halte Blok M, Halte ASEAN, Halte Masjid Agung, Halte Bundaran Senayan dan Halte Senayan Bank DKI.
Secara keseluruhan Transjabodetabek rute Blok M – Alam Sutera ini memiliki 26 titik pemberhentian dengan lintasan sebagai berikut:
Alam Sutera – Blok M
Alam Sutera – Jln. Alam Sutera Boulevard – Jln. Jalur Sutera Boulevard – Jln. Tol Jakarta-Merak – Jln. Tol S. Parman – Jln. Jend. Sudirman – Jln. Sisingamangaraja – Jln. Panglima Polim – Terminal Blok M.
Blok M – Alam Sutera
Terminal Blok M – Jln. Trunojoyo – Jln. Sisingamangaraja – Jln. Jend. Sudirman – Jln. Gatot Subroto – Jln. Tol S. Parman – Jln. Tol Jakarta-Merak – Jln. Muaran Mede – Jln. Jalur Sutera Boulevard – Jln. Alam Sutera Boulevard – Alam Sutera.
Sebelumnya, rute baru yang menghubungkan Terminal Blok M, Jakarta Selatan dengan Alam Sutera ini telah dilakukan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk mengevaluasi visibilitas trayek dan potensi penumpang sebelum dilakukan peluncuran resmi oleh Gubernur DKI Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, uji coba merupakan bagian dari persiapan peluncuran rute baru Transjabodetabek yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan meningkatkan integrasi transportasi antarwilayah.
“Kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah sekitar (Bodetabek). Saat ini dilakukan uji coba bersama untuk operasional Transjabodetabek rute Blok M-Alam Sutera yang dihadiri oleh Dinas Perhubungan Provinsi Banten” ungkap Syafrin, Selasa (15/4).
Syafrin juga menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta tengah mempersiapkan pengembangan rute baru Transjabodetabek lainnya, antara lain Lippo Karawaci Binong–Grogol, Sawangan-Lebak Bulus, Bojong Gede-Kampung Rambutan, Vida Bekasi-Cawang dan Terminal Bekasi–Kampung Melayu.
Hadirnya Transjabodetabek rute Blok M-Alam Sutera ini diharapkan dapat mengakselerasi peralihan mobilitas masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Rute ini juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas dan membantu memperbaiki kualitas udara.
“Beroperasinya rute ini secara tidak langsung dapat membantu mencapai target Net Zero Emission pada 2060 mendatang,” ungkap Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Welfizon Yuza.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan terus mendorong seluruh masyarakat untuk mulai beralih ke transportasi publik. Langkah ini diharapkan akan menjadi bagian dari perubahan besar menuju Jakarta yang lebih tertata, manusiawi, dan ramah lingkungan. Mulai minggu depan, setiap hari Rabu seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diinstruksikan untuk menggunakan angkutan umum sebagai moda utama pergi ke dan dari Kantor. Aturan ini telah tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 6 Tahun 2025 tentang Penggunaan Angkutan Umum Massal Bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Pada Setiap Hari Rabu yang telah ditandatangani pada tanggal 23 April 2025.
Tanggal 24 April 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Angkutan Umum Nasional, sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kado spesial dengan tarif gratis menggunakan angkutan umum MRT Jakarta, LRT Jakarta dan Transjakarta (Layanan BRT, Non-BRT, Mikrotrans dan Transjabodetabek).Penulis : Ronald Regan Sinaga.
0 Komentar