Masih Aktif Pergerakan Tanah Lokasi Longsor Gunung Kuda Cirebon Upaya Pencarian Korban Dihentikan Tim SAR


Tekape 8,  Cirebon -  Tim SAR gabungan menghentikan sementara proses pencarian dan evakuasi empat korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, karena kondisi medan yang tidak stabil serta potensi longsor susulan semakin tinggi.

Upaya pencarian terhadap korban longsor di area pertambangan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon dihentikan karena susulan terus terjadi secara berulang membahayakan keselamatan Tim SAR Gabungan.

Longsor susulan hingga pukul 15.30 WIB sedikitnya sudah terjadi lima kal hari Rabu (4/6/2025). 

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi siang ini yang dilakukan oleh Inspektur Tambang Kementerian ESDM dan PT Indocement, dinyatakan telah terjadi pergeseran yang signifikan, Kamis (5/6/2025).

“Batas aman atau rekomendasi hanya tiga sentimeter dalam waktu 30 menit. Tapi ini ada pergerakan yang signifikan dalam waktu yang singkat,” ujar Ade

Ade mengatakan, dari informasi yang diterima tadi siang menyebutkan bahwa terjadi pergerakan empat meter dari dinding tebing batu. Kondisi itu sangat membahayakan petugas yang melakukan upaya pencarian.

“Makanya Basarnas menghentikan proses pencarian,” katanya.

Berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 2014, batas waktu pencarian korban adalah maksimal tujuh hari, Ade menjelaskan terkait kondisi tempat kejadian longsor diperkirakan masih ada korban akan tetapi masih ada pergeseran tanah aktif maka upaya Tim gabungan SAR harus dihentikan.

“Kalau membahayakan tim pencari, itu bisa kami hentikan. Terkait perpanjangan pencarian, juga memperhatikan UU Nomor 29 Tahun 2014 dan  kondisi di lapangan," jelas Ade.

Menurut Ade, ketebalan material longsoran saat ini berkisar 5-10 meter. Hal itu menjadi salah satu faktor kesulitan dalam pencarian korban. “Ditambah lagi longsor susulan yang membuat risiko lebih tinggi terhadap tim pencari,” ungkap Ade.

Sebanyak 21 orang korban meninggal yang berhasil di evakuasi akan tetapi dari laporan masyarakat tercatat masih ada empat korban yang belum ditemukan.

Sementara itu, Dandim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf M Yusron mengungkapkan, upaya pencarian yang dilakukan terhadap korban dilakukan berdasarkan hasil assessment.

Yusron mengatakan, berdasarkan pemantauan dengan alat total station yang dilakukan oleh Inspektur Tambang, disebutkan bahwa hari ini terjadi pergeseran sejauh empat meter. “Total kalau dihitung dari hari Senin kemarin itu totalnya sampai mencapai sembilan meter pergeseran dari posisi titik atas turun ke titik bawah. Sehingga itu juga dikhawatirkan akan terjadinya longsoran-longsoran susulan,” katanya.

Tak hanya itu, kata Yusron, di sektor tengah atau area kerja worksite A juga ditemukan ada aliran air. Hal tersebut juga bisa memicu terjadinya longsoran. “Dari Inspektur Pertambangan telah menyampaikan bahwa kita tidak tahu kapan longsoran itu terjadi, bisa satu menit, lima menit, sepuluh menit, satu jam, satu hari, dua hari dan sebagainya,” katanya. 

Posting Komentar

0 Komentar